Archives July 2021

Budaya Politik Amerika Serikat dan Pengaruhnya

Budaya Politik Amerika Serikat dan Pengaruhnya

Budaya Politik Amerika Serikat dan Pengaruhnya – Berbicara mengenai Amerika Serikat akan membawa pikiran pada kekuasaan yang dimiliki. Bukan hanya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Amerika Serikat juga menjadi pusat dari sebagian besar gaya hidup. Mereka cukup pandai menularkan kebudayaan kepada negara lain. Bahkan style Negeri Paman Sam kerap dijadikan kiblat fashion dunia. Tidak sampai disini publik juga dibuat terperangah akan apa yang berhasil mereka capai.

Lihat saja, bagaimana mayoritas perusahaan multinasional bermarkas di US. Perkembangan teknologi juga dikulik secara tuntas hingga menghasilkan peradaban yang terus melejit. Anda tentu bisa melihat kesuksesan Google, Amazon, Twitter, dan masih banyak lagi. Hampir semua pertumbuhan dipengaruhi oleh negara super power tersebut. Bukan sesuatu yang mengherankan jika US masih menyandang predikat sebagai Negeri Adikuasa. Permainan politik pelik juga sering digelontorkan. Guna memberi dampak untuk negara lain.

Belum lama ini keadaan pemanas antara Cina dan Amerika Serikat untuk jalur perdagangan. Seperti yang sudah diketahui bahwa Negeri Tirai Bambu menjadi salah satu negara yang digadang-gadang bakal mengantikan posisi Amerika Serikat. Kondisi tersebut yang kemudian membuat US berusaha keras untuk tetap mempertahankan kekuatannya. Pembahasan mengenai politik Amerika Sertikat bukan termasuk pembicaraan yang ringan. Terutama untuk negara yang memang berada dibawah kendali. Kecerdikan mereka juga terlihat dari pemanfaatan berbagai aspek.

Newpolitics – Mulai dari ekonomi, politik, bisnis, sekaligus industri hiburan. Efek yang diberikan untuk negara lain termasuk Indonesia sangat beragam. Pemerintah Indonesia sendiri terus melakukan upaya memajukan industri kreatif. Sebab, tidak bisa dibohongi bahwa globalisasi membuat semua pertukaran terjadi. Mereka yang tidak mampu mempertahankan karakter. Otomatis terbawa oleh budaya negara lain yang dinilai lebih kuat. Amerika Serikat sendiri masih memegang kuat budaya liberalisme klasik.

Kebebasan termasuk ujung tombak dari pergerakan dari negara yang sekarang dipimpin oleh Donalt Trump tersebut. Para ahli menyebut bahwa US memang patut ditiru dalam proses perjuangan yang dilakukan. Sejarah mencatat bahwa dataran yang awalnya kosong dan kemudian terisi oleh berbagai imigran yang berdatangan dari Eropa. Kawasan menjadi kusut oleh pertentangan pelik antara Eropa serta suka asli. Sampai disebutkan bahwa Amerika tidak pernah mau urusannnya dicampuri oleh orang lain, terutama Eropa.

Kesan Berkelas yang Amerika Serikat Tampilkan

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Amerika Serikat termasuk negara yang muncul dengan cepat. Inggris menjadi salah satu negara yang mendukung kemerdekaannya. Persaingan sengit yang terus terjadi membuat konflik internal perkepanjangan. Pada masa lampau negara ini bahwa memutuskan untuk tidak terlibat dengan negara lain. Pakar politik menyebutnya sebagai keputusan isolasionisme.

Namun, pada abat 21 Amerika Serikat telah banyak berubah. Ia menjadi negara penuh dengan keingintahuan tinggi. Bahkan banyak negara lain yang menyebutnya sebagai polisi dunia. Hal itu menunjukan bagaimana Amerika Serikat selalu ingin melihat apa yang terjadi di luar kawasan. Tidak hanya mereka juga menunjukan eksistensi lewat berbagai cabang industri. Sehingga apapun yang datang dari US selalu dianggap memiliki nilai lebih.

Banyak orang yang berdatangan untuk melihat bagaimana industri film disana begitu memukau. Konsep film kerap memperlihatkan Amerika Serikat sebagai negara penuh power nan baik hati. Kemasan tersebut juga terlihat dari budaya politiknya yang terus menjunjung kebebasan ataupun hak berbicara. Semakin sedikit pertikaian internal. Kondisi itu tentu saja menjadi alasan pasti kenapa Amerika Serikat terkenal dengan sikap keterbukaannya.

Tragedi Capitol Hill Tragedi serta Drama Politik Amerika Serikat

Tragedi Capitol Hill : Tragedi serta Drama Politik Amerika Serikat

Tragedi Capitol Hill : Tragedi serta Drama Politik Amerika Serikat – Pemilihan presiden pada Amerika Serikat pada 2020 menjadi topik perbincangan yang hangat di bicarakan banyak orang dan bahkan topik ini bertahan dalam waktu yang cukup lama. Pasalnya dengan dua pencalon besar yaitu Donald Trump dan Joe Biden, masyarakat seperti langsung terpecah menjadi dua kubu besar yang mana masing-masing mempercayai bahwa jagoannya lah yang akan memenangkan pemilihan kali ini.

Banyak portal berita yang membicarakan keunggulan masing-masing calon. Dan lebih banyak lagi penggemar yang ber cuit di media sosial, mengunggulkan masing-masing jagoan. Hingga akhirnya, pada hari Rabu, tepatnya pada tanggal 6 Januari, pecahlah keributan yang tidak diinginkan itu. Keributan ini di sebabkan oleh massa pendukung Donald Trump yang menyerbu kemudian merusak Gedung Kongres Capitol Hill sebagai bentuk ke tidak setujuan mereka terhadap pengukuhan kemenangan lawan Donald Trump yaitu Joe Biden pada pemilihan presiden Amerika Serikat di tahun ini oleh Kongres.

Kerusuhan ini bermula ketika para massa yang mendukung Donald Trump menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Kongres Capitol Hill ketika sedang berada di tengah pelangsungan penghitungan pemungutan suara elektronal (electoral vote) pemilu pada rabu siang. Tanpa di duga-duga pada pukul 13.00 waktu Washington, ratusan massa yang unjuk rasa tadi menerobos penghalang yang telah di pasang oleh polisi di sepanjang kompleks Capitol Hill guna berjaga-jaga atas kemungkinan buruk. Namun massa menerobosnya, mereka mencoba memanjat sisi gedung dan menghantamkan beberapa benda juga. Sebagian lain juga sudah saling dorong mendorong dengan aparat kepolisian anti huru-hara. Terdengar beberapa teriakan mereka yang protes dan berteriak “penghianat” yang mana kata-kata ini ditujukan terhadap para petugas yang menghalangi mereka. Di tengah kekacauan itu, massa yang saling dorong mendorong dan bahkan terlihat mendorong pagar besi dan polisi. Akhirnya sejumlah aparat polisi memutuskan untuk menyebarkan semprotan merica kepada massa simpatisan Trump ini. Gas air mata juga akhirnya terlihat di gunakan untuk meredakan kekacauan ini.

Baca juga : Politik Amerika Serikat Tetap Tampilkan Budaya Liberalisme Klasik

Kurang lebih 90 menit hal itu terjadi, kepolisian mengatakan bahwa para demonstran berhasil menerobos gedung, sementara pintu masuk ke gedung utama dan gedung senat masih aman terkunci. Setelah menerima pesan itu, petugas keamanan memberitahukan hal tersebut keoada anggota kongres, bahwa unjuk rasa sudah menerobos hingga ruang Rotunda di Gedung Capitol Hill. Aparat keamanan di ruang Dewan Perwakilan meminta setiap anggota kongres agar menundukkan kepalanya dan menghindari jendela berjaga-jaga kalau unjuk rasa membobol jendela. Namun begitu, kerusuhan semakin menjadi-jadi saja. Akhirnya, karena kerusuhan yang semakin sengit, aparat kepolisian mulai mengancam massa dengan menodongkan senjata untuk siapa saja yang berani menembus barikade. Seorang wanita yang hingga kini belum teridentifikasi, tewas karena tertembak di bagian dada nya.

Dikatakan juga terdapat satu wanita dewasa dan dua pria menderita situasi medis darurat hingga mengakibatkan mereka meninggal. Duka cita terkirim di sana sini untuk keluarga korban. Banyak pihak yang menjadi korban atas kerusuhan ini, para aparat juga banyak yang mengalami luka-luka. Hingga akhirnya dilaporkan pada pukul 15.30 Gedung Senat steril dari massa.

Newpolitics – Pilpres AS 2020 yang penuh drama ini, mulai dari Donald Trump yang tidak bisa menerima kekalahannya, menuding kecurangan dalam pilpres, hingga kerusuhan yang terjadi tadi, mendapat banyak komentar dari beberapa pimpinan negara lain. Salah satunya presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau mengatakan bahwasanya terdapat hal penting yang bisa kita ambil hikmahnya dari kejadian tersebut. Beliau mengatakan bahwa sistem demokrasi tidaklah sempurna, terutama implementasi nya. Ada wajah baik dan wajah buruk dalam demokrasi.

Namun, tidak berarti sistem otoritan dan oligarki lebih baik. Kemudian beliau menambahkan bahwa ucapan pemimpin harusnya benar dan jujur. Kalau tidak, hal itu akan sangat berdampak besar. Ucapan Trump yang mengatakan bahwa suaranya dicuri nyatanya menjadikan kemarahan besar pada pendukungnya yang akhirnya menimbulkan keributan bahkan hingga menelan korban jiwa.

Politik Amerika Serikat Tetap Tampilkan Budaya Liberalisme Klasik

Politik Amerika Serikat Tetap Tampilkan Budaya Liberalisme Klasik

Politik Amerika Serikat Tetap Tampilkan Budaya Liberalisme Klasik – Mendapat julukan sebagai negara Adidaya. Amerika Serikat kerap menampilkan diri sebagai negara super power. Hal tersebut diraih olehnya karena rangkaian sejarah panjang yang ia alami. Setelah Perang Dunia II dan cerita lain yang tak kalah mengerikan. Amerika Serikat sekarang menjadi negara dengan posisi kekuatan yang tersebar diberbagai aspek. Bahkan negara lain sering menyebutnya sebagai Polisi Dunia.

Pasalnya, US sering kali ikut campur dalam berbagai urusan negara lain. Ragam bermasalahan sampai dengan ketentuan yang dihasilkan termasuk bagian dari perjalanan Negeri Paman Sam tersebut. Saat ini, ia menjadi negara yang berkuasa penuh. Bahkan sempat beberapa kali terlihat bersaingan ekonomi dengan Cina. Kondisi semakin panas karena fakta yang menyebutkan tentang kemajuan Negeri Tirai Bambu yang cukup signifikan. Tentu saja ada banyak politik yang dilakukan untuk tetap mempertahankan posisi.

Sedangkan ketika dilihat dari sudut pandang berbeda. Anda bakal melihat bagaimana kesan Adidaya tergambar ada apa yang mereka ciptakan. Jika diulik lebih lanjut, Amerika Serikat dengan budaya politik liberalisme klasik membuka tangan untuk siapapun yang ingin berkarir didalamnya. Namun, ketentuan ini tidak bisa dimanfaatkan begitu saja. Bagi Anda yang berniat bekerja di AS harus memastikan jenis kerjaan yang akan didapatkan. Pasalnya, ibarat Indonesia yang memiliki banyak kawasan. Amerika Serikat juga membagi diri dari berbagai bagian dengan karakteristik yang tak sama.

Misalnya saja, kemudahan menemukan pekerjaan bebas di pusat kota Amerika Serikat. Ketika dilihat dari ilmu pengetahuan Amerika Serikat seakan menjadi master berbagai kecanggihan yang ada. Hal itu juga tertunjang oleh munculnya pakar IT kenamaan. Pemanfaatan teknologi hingga mengarahkan negara lain untuk mengikuti. Kemeriahan lain juga muncul dari banyaknya perusahaan multinasional yang juga bermarkas di Amerika Serikat.

Contoh, Google, Facebook, Amazon, dan masih banyak lagi. Kekuasaannya juga sering diperlihatkan dari film yang diproduksi. Pernahkah Anda berpikir tentang apa deretan superhero yang mereka munculkan? Bahkan superhero itu menjadi tokoh fantasi kesukaan anak-anak di berbagai negara.

Baca juga : Segala Hal Tentang Politik Amerika Serikat

  • Amerika Serikat dan Rangkaian Sejarah yang Memunculkannya

Newpolitics – Abad 21 termasuk era dimana Amerika Serikat semakin kokoh menancampakan eksistensinya. Ia menjadi sentral dari berbagai bidang populer di seluruh dunia. Mulai dari hiburan, aturan politik dunia, sampai dengan kecanggihan teknologi yang menjadikan mayoritas terperangah. Posisi itu tentu tidak didapatkan begitu saja. Apalagi pada awalnya Amerika Serikat hanya sebuah daratan luas nan kosong. Seiring berjalannya waktu berbagai penduduk dari Eropa berdatangan.

Mereka berpindah karena menghindari peperangan yang terus terjadi. Negeri Paman Sam ini mengalami perjalanan panjang yang cukup menyesakan. Sebab, pada dasarnya ia termasuk negara isolasionisme. Tepat, Amerika Serikat zaman dulu sangat berbeda dari sekarang. Dimana negara yang kini menjadi spot paling mewah. Dahulu pernah mengalami fase dimana ia mengisolasi diri dari peradaban secara eksternal.

Mereka sibuk dengan konflik internt antar pemukim dari berbagai negara. Kondisi tersebut yang kemudian membuat warga AS memilih merdeka. Mereka tidak mau urusannya dicampuri oleh orang lain, terutama oleh Eropa. Sejarah panjang AS memang sangat melelahkan. Aneka doktrin serta perang terjadi diberbagai sudut kota. Sampai pada titik dimana AS menyudahi berbagai pertikaian dan fokus mengembangkan diri dan menundukkan negara lain lewat kebijakan yang ada. Itu kenapa Negeri yang kental akan kebebasan ini tetap menjadikan diri yang terkuat.